Penduduk DKI Jakarta

PLKJ

Laporan Diskusi Kelompok

Penduduk DKI Jakarta

Kelompok 1        :

1.    Ahmad Luqmanul Hakim

2.    Aji Suroso

3.    Alfridaningrum

4.    Andreas

5.    Arosilah

Kelas IX-5

Guru Pembimbing       :        Bapak M.Juyus

SMP Negeri 100

Jakarta Barat

Penduduk DKI Jakarta

 1.     Pengertian Penduduk

·         Secara Umum   :               Setiap WNI atau WNA  yang mendiami suatu tempat atau wilayah dan menetap serta memenuhi ketentuan sesuai syarat -syarat yang berlaku.

·         Secara Khusus   :               WNI atau WNA yang tinggal dan menetap di DKI Jakarta dalam kurun waktu mulai 0-180 hari secara berturut-turut sesuai Keputusan Gubernur No.1.b.3/I/27/1970 tanggal 5 Agustus 1970.

Dari definisi di atas kita dapat menunjukkan beberapa elemen penting penduduk, yakni :

Ø  Selalu ada jumlah atau kumpulan.

Ø  Memiliki karakteristik yang kurang lebih sama antara satu dengan yang lainnya (homogen).

Ø  WNI atau WNA yang menetap dalam wilayah DKI Jakarta secara berturut-turut 180 hari dan telah memenuhi syarat.

DKI Jakarta merupakan kota terpadat, penduduknya terus bertambah dari waktu ke waktu, baik akibat kelahiran maupun migrasi. Jakrta memiliki daya tarik tersendiri karena merupakan pusat sebagian besar kegiatan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kota Jakarta sudah dinyatakan sebagai kota tertutup, yaitu dilarang menetap bagi setiap orang yang berasal dari daerah lain yang tidak mempunyai pekerjaan berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Ibukota Jakarta, sejak 5 Agustus 1970.

Komposisi penduduk DKI Jakarta terdiri dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia, bahkan tidak sedikit bangsa asing yang tinggal di wilayah Jakarta. Masing-masing memiliki nilai budaya yang berbeda satu sama lainnya. Perilaku hidup yang dibawa dari daerahnya ada yang sesuai dengan perilaku yang dibutuhkan dalam hidup di kota besar, tetapi ada juga yang tidak. Hal ini harus disadari oleh setiap penduduk DKI Jakarta, mengingat wilayah Jakarta merupakan tempat hidup dan kehidupan yang harus dipelihara dan dijaga oleh yang tinggal di atas wilayah itu. Tempat hidup yang diidamkan oleh setiap penduduk yaitu tempat yang aman, bersih, tertib, indah , dan akrab satu sama lain.

Hal itu tentu tidak mudah untuk diwujudkan, karena keadaan penduduk di Jakarta semakin padat dan beraneka ragam. Segala hal dapat menimbulkan berbagai permasalahan kependudukan. Untuk mengatasinya menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Jakarta dan seluruh warga Jakarta.

2.     Permasalahn Kependudukan

a)      Pengangguran

Hal ini disebabkan oleh tidak seimbangnya jumlah penduduk dengan lowongan pekerjaan yang tersedia di DKI Jakarta. Selain itu, rendahnya keterampilan yang dimiliki, juga rendahnya tingkat pendidikan, mempengaruhi untuk masuk ke dalam dunia kerja.

b)      Kebersihan

Kesadaran akan kebersihan bagi setiap penduduk sangatlah penting agar tercipta lingkungan hidup yang nyaman, teratur, dan sehat.

c)       Keamanan

Kemiskinan akibat tuntutan kehidupan yang tinggi di kota Jakarta dapat menimbulkan kenekatan seseorang untuk melakukan tindak kriminalitas yang mengganggu rasa aman orang lain demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

d)      Kekeluargaan

Di wilayah DKI Jakarta masih sering terjadi bentrokan antar warga yang penyebabnya tidak masuk akal sehat, di samping itu sifat individualis terlalu menonjol, sehingga menimbulkan rasa iri kepada orang lain yang akhirnya memicu keributan.

e)      Kerindangan

Jumlah penduduk yang padat menuntut jumlah perumahan yang banyak, sehingga lahan hijau semakin menyempit dan akibatnya udara Jakarta kurang nyaman.

Daftar Pertanyaan Saat Presentasi

1)            Dari Fitri, Kelompok 3

Apa permasalahan penduduk yang paling parah di Jakarta? Apa penyebabnya? Bagaimana upaya pemerintah untuk menanggulanginya?

Dijawab oleh Arosilah

Permasalahan penduduk yang paling parah di Jakarta adalah pengangguran, karena dapat menimbulkan masalah-masalah lanjutan, seperti tindak kriminalitas yang merugikan.

Penyebabnya adalah kurangnya keterampilan dan rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki.

Upaya pemerintah untuk menanggulanginya adalah dengan mendirikan BLK (Balai Latihan Kerja) sebagai wadah untuk memberi pelatihan kepada masyarakat yang ingin bekerja sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.

2)            Dari Muhammad Wasmad, Kelompok 5

Mengapa warga negara keturunan asing lebih mudah untuk tinggal di DKI Jakarta dibndingkan warga negara yang berasal dari luar negeri?

Dijawab oleh Aji Suroso dan Andreas

Karena warga Negara yang keturunan bangsa asing memiliki sanak keluarga yang mempunyai surat-surat resmi sebagai tanda bahwa dirinya dalah penduduk resmi  Jakarta, jadi jika ingin mengurus surat-surat kependudukan agak lebih mudah.

Sedangkan warga negara yang berasal dari luar negeri sama sekali belum memilki surat-surat kependudukan DKI Jakarta, sehingga harus mengurus semuanya terlebih dahulu, dan prosesnya juga lebih panjang.

3)            Dari Rina Evantri, Kelompok 7

Jelaskan apa yang dimaksud dengan penduduk yang hetrerogen! Apa saja dampak positif dan negatif yang ditimbulkan?

Dijawab oleh Alfridaningrum

Penduduk yang heterogen artinya adalah penduduk yang memiliki karakteristik berbeda. Seperti penduduk di DKI Jakarta yang berasal dari berbagai suku di Indonesia, tentu saja memiliki nilai budaya yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Dampak positifnya adalah menumbuhkan toleransi antar sesama. Seperti tidak membeda-bedakan suku yang lain, menghormati jika ada orang yang sedang beribadah tetapi berbeda keyakinan dengan kita, dan hidup rukun dalam satu lingkungan.

Sedangkan dampak negatifnya adalah, bisa menimbulkan diskriminasi atau stratifikasi sosial yang membeda-bedakan atau bahkan merendahkan  etnis yang satu dengan lainnya, sehingga akan merusak rasa persatuan dalam masyarakat.

4)      Dari Setyo Asmoro Aji, Kelompok 8

Bagaimana  cara meningkatkan keterampilan untuk mengurangi pengangguran di Jakarta?

Dijawab oleh Ahmad Luqmanul Hakim

Caranya dalah dengan masuk ke BLK (Balai Latihan Kerja) untuk memperoleh pelatihan sesuai bakat dan minat masing-masing, sehingga bisa mendapatkan pekerjaan sesuai keahlian yang dimiliki.